AMBITIOUSPEOPLECAREERS – Underwater Photographer/Videographer adalah profesi yang menggabungkan seni visual dengan keterampilan menyelam tingkat tinggi. Mengabadikan momen di bawah laut bukan sekadar memotret ikan atau terumbu karang yang indah. Di balik setiap gambar dan video menakjubkan yang kita lihat di dokumenter atau media sosial, ada sosok profesional yang bekerja keras menyelam, bertahan dalam tekanan, menjaga peralatan mahal tetap aman, dan tetap fokus secara artistik.
Profesi ini adalah titik pertemuan antara dunia seni visual dan kecintaan pada laut. Bagi sebagian orang, ini adalah hobi mahal. Tapi bagi mereka yang menjalaninya dengan serius, ini adalah karier profesional yang menantang sekaligus menguntungkan.
Dunia Kerja di Balik Lensa Bawah Laut
Seorang Underwater Photographer/Videographer tidak hanya bekerja di lokasi wisata. Banyak dari mereka terlibat dalam proyek dokumenter, eksplorasi ilmiah, bahkan misi konservasi dan ekspedisi ekstrem. Mereka bisa bekerja untuk media, agensi perjalanan, LSM lingkungan, atau secara mandiri sebagai freelancer.
Setiap pekerjaan bisa berbeda. Hari ini mereka memotret hiu di perairan dalam, besok mungkin merekam ritual kawin ikan di kawasan konservasi. Kreativitas dan fleksibilitas menjadi modal penting, karena dunia bawah laut tidak bisa diarahkan seperti studio biasa. Cahaya berubah, arus tak terduga, dan objek seringkali bergerak cepat.
Keterampilan yang Harus Dimiliki
Untuk bisa bersaing di profesi ini, seseorang harus menguasai dua dunia sekaligus: dunia fotografi/videografi profesional, dan teknik menyelam tingkat lanjut. Tanpa keseimbangan ini, karya yang dihasilkan bisa gagal secara teknis atau membahayakan keselamatan diri.
Kemampuan menyelam dasar bukanlah cukup. Mereka harus terbiasa dengan diving di berbagai kondisi — dari laut tropis jernih hingga perairan dingin berkabut. Di sisi lain, pemahaman tentang pencahayaan, framing, dan storytelling visual tetap harus kuat. Kamera bawah air dan housing-nya pun mahal, rumit, dan tidak ramah kesalahan.
Karena itu, banyak dari mereka memulai sebagai penyelam terlebih dahulu, lalu memperdalam fotografi. Atau sebaliknya: fotografer profesional yang akhirnya jatuh cinta pada laut.
Tantangan di Balik Keindahan
Profesi ini bukan sekadar liburan yang dibayar. Mereka menghadapi risiko nyata: dekompresi, kerusakan alat akibat air asin, cuaca tak menentu, dan keterbatasan waktu saat menyelam. Tidak jarang mereka menyelam berulang kali demi mendapat satu shot sempurna, di tengah keterbatasan cahaya atau gangguan arus.
Selain itu, editing juga menjadi bagian besar dari pekerjaan. Hasil foto atau video harus diolah dengan cermat, mempertahankan warna alami laut, mengoreksi distorsi, dan menyusun narasi visual yang kuat. Dunia bawah laut memang memesona, tapi menyampaikan pesonanya ke permukaan membutuhkan kerja yang tidak sedikit.
Berapa Penghasilan Underwater Photographer/Videographer?
Pendapatan di profesi ini sangat bervariasi tergantung lokasi, spesialisasi, dan jalur kerja. Freelance atau kontrak? Lokal atau internasional?
Di Indonesia, fotografer bawah air yang bekerja untuk resort atau operator diving bisa mendapat Rp8–20 juta per bulan, tergantung lokasi dan pengalaman. Untuk proyek dokumenter skala internasional, honor satu proyek bisa mencapai Rp30–100 juta atau lebih, terutama jika hasilnya digunakan oleh media besar atau brand konservasi global.
Fotografer/videografer freelance juga bisa menjual hasil karya berupa stok foto, video, cetakan, atau kursus online. Jika dikelola dengan baik, jalur ini membuka peluang penghasilan pasif jangka panjang. Beberapa profesional bahkan mendapat sponsor alat dari brand kamera atau diving.
Namun, investasi awal tidak murah. Satu set kamera bawah air lengkap bisa menelan biaya Rp50–150 juta, termasuk housing, lensa, dan lampu.
Jalan Menuju Profesi Ini
Langkah pertama bagi yang ingin memulai karier sebagai Underwater Photographer/Videographer adalah mendapatkan sertifikasi diving dari lembaga seperti PADI atau SSI. Setelah itu, keterampilan fotografi bisa diasah melalui workshop, kursus daring, atau belajar langsung di lapangan.
Membangun portofolio sejak awal sangat penting. Karya otentik yang dipublikasikan di media sosial, situs pribadi, atau platform stok foto akan memperluas jaringan dan membuka kesempatan kerja. Kolaborasi dengan komunitas diving, bergabung dalam ekspedisi, atau menjadi asisten fotografer profesional juga bisa menjadi batu loncatan awal yang sangat berarti.
Menutup Lensa, Membuka Mata
Menjadi Underwater Photographer/Videographer bukan hanya soal gambar indah, tapi soal menjadi penghubung antara dunia bawah laut dan masyarakat luas. Lewat karya mereka, para profesional ini bisa membuka mata banyak orang tentang pentingnya menjaga ekosistem laut, mengenal spesies yang terancam, atau sekadar mengajak lebih banyak orang jatuh cinta pada samudra.
Bila kamu punya semangat visual yang kuat, cinta pada laut, dan kesabaran menghadapi tantangan teknis, profesi ini bisa menjadi perjalanan karier yang sangat bermakna.