Supir taksi konvensional dan online duduk di mobil masing-masing.
Dua wajah profesi supir taksi: konvensional vs online.

Supir Taksi: Profesi yang Terus Bergerak di Tengah Perubahan

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

AMBITIOUSPEOPLECAREERS – Di balik jalanan kota yang padat, supir taksi hadir sebagai bagian penting dari sistem transportasi publik. Meskipun teknologi dan tren mobilitas terus berubah, profesi ini tetap bertahan dan berkembang. Kini, kita mengenal dua jalur utama dalam profesi ini: supir taksi konvensional dan supir taksi online. Keduanya memiliki cara kerja dan tantangan masing-masing, meski tujuan akhirnya tetap sama—mengantarkan penumpang dengan aman dan nyaman.

Cara Kerja Supir Taksi Konvensional

Dalam sistem konvensional, supir taksi biasanya berada di bawah perusahaan resmi seperti Blue Bird, Express, atau operator lokal lainnya. Mereka menggunakan armada milik perusahaan dan beroperasi dari pangkalan, terminal, atau secara mandiri di jalan. Supir diwajibkan menyetor sejumlah uang setiap hari kepada perusahaan, yang dikenal sebagai setoran harian.

Sebagai contoh, jika seorang supir mengumpulkan Rp500.000 dalam satu hari dan setoran yang ditetapkan sebesar Rp300.000, maka sisa Rp200.000 menjadi penghasilan bersih hari itu. Namun, jika pendapatan hari itu kurang dari setoran, supir bisa pulang tanpa membawa hasil.

Meskipun sistem ini menuntut stabilitas dan disiplin tinggi, ada beberapa keuntungan yang membuatnya masih diminati. Perusahaan menanggung biaya perawatan kendaraan dan menyediakan dukungan teknis, termasuk penggantian unit saat mobil bermasalah. Selain itu, identitas resmi dari perusahaan memberikan rasa aman bagi penumpang maupun pengemudi.

Sistem Kerja Supir Taksi Online yang Lebih Fleksibel

Berbeda dari model konvensional, supir taksi online bekerja melalui aplikasi seperti GrabCar, GoCar, atau InDrive. Mereka menggunakan mobil pribadi atau sewaan dan tidak terikat setoran harian. Order perjalanan datang melalui aplikasi, dan supir memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak sesuai kebutuhan.

Sistem ini menawarkan fleksibilitas tinggi. Supir dapat menentukan jam kerja mereka sendiri, serta memilih area yang dianggap menguntungkan. Penghasilan didapat dari tarif perjalanan, dikurangi potongan platform (sekitar 15%–20%). Namun, seluruh biaya operasional, mulai dari bensin, perawatan mobil, hingga pajak penghasilan, ditanggung sendiri.

Di sisi lain, tantangan supir online tidak kalah berat. Persaingan antar pengemudi sangat tinggi, apalagi di kota besar. Selain itu, perubahan kebijakan platform dan algoritma order dapat memengaruhi penghasilan harian secara drastis. Supir juga harus menjaga rating layanan agar tetap dipercaya oleh sistem.

Perbandingan Penghasilan: Siapa yang Lebih Menguntungkan?

Pendapatan supir taksi sangat bergantung pada lokasi, jam kerja, dan situasi lalu lintas. Namun, kita bisa membandingkan gambaran umum antara keduanya.

Supir Taksi Konvensional:

  • Setoran harian: Rp250.000–Rp350.000
  • Penghasilan bersih per hari: Rp100.000–Rp200.000
  • Estimasi bulanan: Rp3 juta–Rp5 juta

Supir Taksi Online:

  • Penghasilan kotor per hari: Rp400.000–Rp700.000
  • Setelah dipotong biaya operasional: bersih Rp150.000–Rp300.000
  • Estimasi bulanan: Rp4,5 juta–Rp9 juta

Perlu dicatat bahwa supir online bisa memperoleh penghasilan lebih tinggi jika menggunakan mobil sendiri tanpa cicilan, aktif bekerja di jam sibuk, dan konsisten menjaga rating serta performa aplikasi. Sementara itu, supir konvensional cenderung memiliki penghasilan lebih stabil namun terbatas.

Kesimpulan: Dua Sistem, Satu Tujuan

Baik taksi konvensional maupun online, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Supir taksi konvensional lebih cocok bagi mereka yang menginginkan sistem kerja yang terstruktur dan tidak ingin repot dengan kepemilikan kendaraan. Sebaliknya, supir taksi online menawarkan kebebasan dan potensi penghasilan yang lebih tinggi, meskipun dengan risiko usaha yang lebih besar.

Dalam semua pilihan itu, satu hal yang pasti: menjadi supir taksi bukan sekadar profesi, melainkan peran penting dalam mobilitas masyarakat. Mereka menghubungkan banyak cerita, membantu kehidupan terus bergerak, dan tetap hadir meski kota berubah arah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%