Marshaller mengarahkan pesawat di landasan bandara.
Seorang marshaller sedang memberi aba-aba kepada pesawat yang hendak parkir di apron bandara.

Tukang Parkir Pesawat di Bandara: Profesi Marshaller yang Jarang Diketahui

0 0
Read Time:3 Minute, 4 Second

AMBITIOUSPEOPLECAREERS – Di balik momen menegangkan sekaligus megah ketika pesawat mendarat di landasan, ada satu sosok yang jarang mendapat sorotan: marshaller. Dialah yang berdiri tegak di landasan dengan rompi menyala, mengayunkan tangan atau tongkat bercahaya, memberi isyarat yang menjadi bahasa universal antara manusia dan mesin seberat ratusan ton. Banyak orang menyebut mereka “tukang parkir pesawat”—sebutan sederhana untuk profesi yang sangat vital dalam dunia penerbangan.

Bekerja sebagai marshaller bukan hanya soal mengarahkan pesawat ke tempat parkirnya. Ini adalah pekerjaan yang menuntut presisi, tanggung jawab besar, dan koordinasi yang sempurna. Kesalahan kecil saja bisa berarti kerusakan mahal atau bahkan ancaman keselamatan.


Peran Penting Seorang Marshaller

Marshaller bertugas memastikan pesawat dapat masuk dan keluar dari apron (area parkir pesawat) dengan aman. Dengan gerakan tangan terlatih, mereka menjadi penghubung antara pilot dan tim darat saat komunikasi radio tidak bisa diandalkan, terutama di kondisi cuaca buruk atau saat mesin pesawat dalam kondisi idle. Mereka juga membantu mengarahkan kendaraan ground support seperti tangga pesawat, kendaraan pengisi bahan bakar, dan truk katering.

Mereka adalah bagian dari tim ground handling yang tidak hanya membantu operasional bandara berjalan lancar, tetapi juga menjaga ritme penerbangan tetap presisi sesuai jadwal.

Sehari dalam Kehidupan Tukang Parkir Pesawat

Hari kerja seorang marshaller dimulai sejak fajar atau bahkan dini hari. Bandara tidak pernah benar-benar tidur, dan mereka bekerja dalam sistem shift. Begitu pesawat dijadwalkan mendarat, marshaller sudah bersiap di apron, lengkap dengan perlengkapan keselamatan: rompi reflektif, pelindung telinga, dan tongkat isyarat.

Begitu pesawat muncul di ujung taxiway, marshaller mulai memberi isyarat—mulai dari memandu arah belok roda pesawat, memberi tanda berhenti, hingga memberi sinyal bahwa chock (penahan roda) sudah terpasang.

Setelah pesawat berhenti dengan posisi tepat, marshaller berkoordinasi dengan petugas lain untuk proses unloading, refueling, hingga persiapan keberangkatan berikutnya. Semua dilakukan dalam waktu terbatas, dengan efisiensi dan keselamatan sebagai prioritas.

Bagaimana Menjadi Marshaller?

Tidak semua orang bisa langsung menjadi marshaller. Dibutuhkan pelatihan khusus dan lisensi dari lembaga resmi seperti BPSDMP (Badan Pengembangan SDM Perhubungan) atau perusahaan ground handling yang diakui oleh otoritas bandara. Syarat umumnya adalah:

  • Lulusan minimal SMA/SMK
  • Kesehatan prima (terutama penglihatan dan pendengaran)
  • Kemampuan komunikasi yang baik
  • Mampu bekerja dalam tekanan dan cuaca ekstrem

Setelah lulus pelatihan, mereka mendapatkan lisensi dasar, dan bisa naik tingkat sesuai pengalaman dan jam kerja.

Gaji dan Tantangan Profesi Ini

Gaji seorang marshaller di Indonesia cukup bervariasi. Di bandara kecil atau daerah, gaji pokok bisa mulai dari Rp3-5 juta per bulan, sedangkan di bandara besar seperti Soekarno-Hatta, bisa mencapai Rp7-10 juta, terutama jika sudah senior atau bekerja di bawah operator besar seperti Gapura Angkasa atau GMF AeroAsia. Tambahan uang makan, lembur, dan tunjangan risiko juga bisa menambah total penghasilan.

Namun, profesi ini bukan tanpa tantangan. Mereka bekerja di ruang terbuka, di bawah matahari menyengat atau hujan deras. Bunyi mesin jet yang memekakkan telinga dan risiko kecelakaan juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Belum lagi tekanan untuk selalu akurat dan tepat waktu, karena satu kesalahan bisa berakibat fatal.

Profesi yang Tak Terlihat, Tapi Sangat Penting

Meskipun sering kali luput dari perhatian penumpang, tukang parkir pesawat alias marshaller adalah pahlawan diam dalam industri penerbangan. Mereka tidak berada di balik kemudi atau menara kontrol, tapi tanpa mereka, pesawat tak akan pernah terparkir dengan aman atau berangkat sesuai jadwal.

Menghargai pekerjaan ini berarti memahami bahwa dalam setiap keberangkatan dan kedatangan, selalu ada orang-orang yang bekerja keras di balik layar. Bukan hanya pilot dan pramugari yang patut diapresiasi, tapi juga mereka yang berdiri sendiri di landasan, memberi isyarat dalam hening.

Kalau kamu tertarik dengan dunia penerbangan tapi tidak bercita-cita menjadi pilot, mungkin profesi ini bisa jadi pintu masukmu. Karena siapa bilang tukang parkir hanya ada di pinggir jalan? Di bandara, mereka memarkirkan sayap-sayap besi yang menjelajahi dunia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%